JAKARTA – Menteri ESDM Arifin Tarsif dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Tahun 2022 dan Progam Kerja Tahun 2023 mengungkapkan, pada tahun 2022, realisasi lifting minyak bumi tercatat sebesar 612 MBOPD, sedangkan lifting gas bumi sebesar 955 MBOEPD.
“Pihaknya akan mengumpulkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk meningkatkan kinerja perawatan, serta melakukan langkah prediktif yang lebih baik dengan metode yang paling mutakhir, juga menyiapkan langkah-langkah preventif dalam produksi migas”, ungkap Arifin Tasrif di Kantor Kementerian ESDM, Senin (30/01/2023).
Lebih lanjut Arifin menyebut bahwa strategi lain untuk meningkatkan produksi minyak nasional adalah dengan melakukan optimalisasi produksi lapangan eksisting, seperti mendorong Optimasi Pengembangan Lapangan (OPL) Banyu Urip dengan melakukan pengeboran lima sumur infill carbonate dan dua sumur clastic, dengan perkiraan tambahan cadangan sebesar 125 Million Barrels of Oil (MMBO).
“Kemudian di (Blok) Rokan kita akan melakukan massive drilling untuk bisa meningkatkan produksinya, sekarang ini sudah berhasil ditingkatkan dari sebelum serah terima itu di bawah angka 160.000 barel, sekarang sudah bisa produksi lebih dari 160.000 barel, dan kita berharap dalam waktu 1 hingga 2 tahun menjadi 200.000 barel, dan 5 tahun ke depan bisa menjadi 300.000 barel,”pungkas Arifin