Tuesday , October 28 2025

Jaga Keberlanjutan Investasi dan Produksi Migas, PHE Jadikan Cost Optimization Sebagai Budaya Kerja

Jakarta — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina, pada tahun 2024 mampu menciptakan nilai tambah dan berhasil meraih Cost Optimization perusahaan sebesar US$699 juta melalui program Optimus. Capaian ini merupakan salah satu wujud nyata PHE dalam menjalankan kinerja terbaiknya guna menciptakan lingkungan kerja yang efisien dengan tetap menjaga dan meningkatkan produksi hulu migas sebagai salah satu penunjang ketahanan energi nasional dan mendukung Asta Cita Pemerintah.

Untuk tahun 2025, program Optimus tetap menjadi salah satu program utama yang dilaksanakan oleh perusahaan. Sampai dengan periode September 2025, telah dikembangkan lebih dari 100 program Cost Optimization di Subholding Upstream, dengan nilai terverifikasi sebesar US$260 juta dan diharapkan akan terus bertambah hingga akhir tahun 2025.

PHE berkomitmen menjaga keekonomian proyek-proyek hulu migas demi keberlangsungan investasi dan produksi migas Indonesia. Komitmen tersebut dilakukan PHE dengan menerapkan sinergi antar anak perusahaan guna mendukung optimalisasi biaya dalam pengelolaan operasi dan bisnis migas Perusahaan.

Dalam mencapai keberhasilan angka produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MMBOEPD), PHE menghadapi tantangan yang tidak mudah dengan risiko-risiko yang berdampak langsung terhadap target finansial, diantaranya penurunan harga minyak dan gas, kenaikan biaya operasi produksi, dan pemenuhan kewajiban yang tidak dianggarkan dalam RKAP. Dalam rangka mencapai target finansial perusahaan, PHE melakukan upaya-upaya untuk menurunkan risiko tersebut, antara lain dengan melakukan program optimasi biaya.

Program optimasi biaya di PHE dijalankan melalui berbagai inisiatif, termasuk program Optimus (Optimization Upstream). Program ini bertujuan untuk mencapai target produksi dengan biaya lebih rendah, yang dilakukan melalui inovasi teknologi, sinergi bisnis dan penerapan budaya sadar biaya di setiap aktifitas perusahaan. Fokus utamanya adalah mencapai efisiensi operasional tanpa mengorbankan target produksi dan aspek keselamatan kerja, serta meningkatkan laba perusahaan melalui penghematan.

“Capaian cost optimization melalui program Optimus terus menunjukan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Harapannya ke depan ini terus dapat ditingkatkan, dan menjadikan cost optimization sebagai budaya dalam pengelolaan bisnis di lingkungan Subholding Upstream,” ujar Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina, Hermansyah Y Nasroen.

Dalam jangka panjang, program Optimus juga akan mulai fokus pada penyelarasan program ESG dalam rangka mendukung komitmen perusahaan terhadap prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dan target Net Zero Emission 2060.

PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.

Cek juga

Pertamina Patra Niaga Perkuat Kolaborasi Industri Aviasi dalam Penggunaan Sustainable Aviation Fuel

Jakarta – Pertamina Patra Niaga menyelenggarakan Pertamina Sustainable Aviation Fuel Forum 2025 pada Kamis (16/10) …