Jakarta, fokusenergi.com — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina senantiasa berkomitmen menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam kegiatan operasionalnya. Atas komitmen tersebut, PHE meraih rating ESG BBB dari Lembaga rating internasional MSCI ESG Research UK Limited pada 19 Desember 2024.
Peringkat ini merupakan hasil dari proses asesmen yang dilakukan pada berbagai aspek ESG. MSCI ESG Research UK Limited melakukan evaluasi berdasarkan data yang diperoleh dari informasi ESG yang dilaporkan perusahaan (mencakup pengungkapan sukarela pelaporan ESG, pengungkapan tata kelola perusahaan, dan laporan kerangka kerja yang tidak terkait dengan ESG), informasi dari sumber lain (mencakup data risiko produk, risiko makro, badan regulator, dan peristiwa), dan karakteristik perusahaan (mencakup segmen produk, geografis, dan karakteristik perusahaan lainnya).
Penilaian rating ESG oleh MSCI mencakup delapan key issues yaitu Business Segment Breakdown, Carbon Emission, Biodiversity and Land Use, Toxic Emissions and Waste, Health and Safety, Community Relation, Corporate Behavior, dan Corporate Governance. PHE memperoleh skor di atas rata-rata industri untuk penilaian Carbon Emission (skor 6.2), Toxic Emissions and Waste (skor 5.4), Community Relation (skor 8.4), dan Corporate Governance (skor 8.4).
MSCI ESG Research UK Limited membagi nilai ESG ke dalam tiga kategori berdasarkan kinerja perusahaan dalam mengelola risiko ESG dan risiko bisnisnya, yakni kategori Leader, Average, dan Laggard. Untuk kategori Leader, MSCI membagi nilai ESG menjadi dua kelompok skor rating, yakni AAA dan AA.
Sementara untuk kategori Average, penilaian skor rating ESG dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu A, BBB, dan BB. Sedangkan untuk kategori Laggard, penilaian skor rating ESG dibagi menjadi dua kelompok, yaitu B dan CCC.
Kegiatan eksplorasi dan produksi migas merupakan kegiatan berisiko tinggi. Kategori Leader menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu mengelola risiko dan isu material ESG dengan sangat baik. Sementara kategori Average merupakan perusahaan dengan rekam jejak yang beragam atau baik dalam mengelola risiko dan peluang ESG. Sedangkan kategori Laggard adalah perusahaan yang tertinggal dan gagal untuk mengelola risiko ESG dibandingkan perusahaan lain dalam kategori industri sejenis.
“Bagi kami, skor rating BBB telah menjadi indikator bagaimana komitmen pengelolaan lingkungan dan sosial di sekitar wilayah kami beroperasi. Kami juga mengucapkan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan terkait dan kami akan terus menjadikan prestasi ini sebagai motivasi untuk terus meningkatkan program yang berkelanjutan melalui berbagai inovasi,” ujar Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita.
VP HSSE Pertamina Hulu Energi, Gelar Winayawidhi Suganda, menegaskan bahwa Fungsi HSSE akan terus memainkan peran penting dalam mendukung perusahaan mencapai target ESG rating. “Melalui peranan ini, HSSE mendukung perusahaan untuk memenuhi target ESG, yang pada akhirnya meningkatkan rating ESG perusahaan dan mendukung keberlanjutan jangka panjang,” tuturnya.
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.
PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance.