JAKARTA – Memasuki usia ke-17 pada 29 Juni 2024, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen untuk berkontribusi kepada ketahanan energi nasional. Hingga Mei 2024, PHE mencatatkan produksi migas sebesar 1,05 juta BOEPD (barel setara minyak per hari) dengan rincian produksi minyak sebesar 556 ribu BOPD (barel minyak per hari) dan produksi gas 2.853 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari). Hingga bulan Mei 2024, PHE juga mampu menyelesaikan kerja pengeboran 5 sumur eksplorasi, 278 sumur pengembangan, 381 workover dan 14.386 well services menggunakan 70 drilling rigs dan 139 WI rigs.
“Memasuki usia ke-17, PHE mampu menunjukkan kinerja yang optimal dalam berkontribusi menjaga ketahanan energi nasional. PHE akan terus semangat menggali potensi dan kekuatan guna terus mendukung target produksi nasional dan memenuhi pasokan energi dalam negeri,” ujar Chalid Said Salim, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Rabu (03/07/2024).
PHE akan terus berupaya menggali potensi dari berbagai aspek untuk pencapaian target yang telah ditentukan. ‘’Hingga Mei 2024, PHE juga mampu mencapai tambahan sumberdaya 2C sebesar 253 juta barel setara minyak (MMBOE). Capaian eksplorasi saat ini juga sangat menggembirakan dimana PHE berhasil menemukan beberapa potential big fish antara lain Ambar, SSD, Tedong, West Beluga dan Yaki Emas,’’ tambah Chalid.
Capaian ini tidak terlepas dari upaya PHE mengelola strategi utama dalam mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja dan merger & acquisition serta meningkatkan reserve & resource growth dengan selalu mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).
Dalam mewujudkan kontribusi ekonomi nasional kegiatan aktivitas hulu migas, PHE juga mendapatkan 3 blok eksplorasi baru yaitu Blok East Natuna, Blok Peri Mahakam dan Blok Bunga sepanjang 2023. Adapun dari aspek merger dan akuisisi, PHE mencatatkan penambahan Participating Interest (PI) 10% di Irak, perpanjangan blok Algeria dan akuisisi 20% PI di Masela. Di awal tahun 2024, Subholding Upstream melalui PT Pertamina Malaysia Eksplorasi Produksi (PMEP) bersama mitra berhasil memenangkan lelang blok eksplorasi SK510 melalui Malaysia Bid Round (“MBR”) 2023.
PHE melalui PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), PT Elnusa Tbk dan dan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) juga telah meneken MoU kerja sama luar negeri bersama yang bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan memberdayakan anak perusahaan hulu dalam kerja sama internasional.
PHE juga terus membawa semangat baru dan simbol kebangkitan nasional untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional melalui capaian PDSI yang berhasil membawa jackup rig ‘Emerald Driller’ yang sudah tiba di laut Jawa untuk digunakan dalam proyek pengeboran offshore PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Kinerja PHE juga diharapkan mampu berdampak pada peningkatan pemberdayaan masyarakat khususnya di sekitar wilayah kerja Subholding Upstream Pertamina. Hingga Mei 2024, terdapat 28 program Desa Energi Berdikari dengan penerima manfaat lebih dari 15.000 orang yang juga mencatatkan lebih dari 296.259 ton CO2eq/tahun potensi reduksi emisi dan 174.433 ton/tahun sampah rumah tangga terkelola. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini juga mencatatkan penghematan biaya energi mitra binaan mencapai lebih dari 800 juta/tahun. Selain itu, hingga Mei 2024 PHE juga memberikan beasiswa kepada 522 siswa.
PHE juga menyadari saat ini industri hulu migas harus mampu menjawab peluang dengan menjalankan green operation sebagai bagian dari green strategy perusahaan, dengan salah satu strategi energi transisi meliputi dekarbonisasi. Hingga Mei 2024, PHE mencatat pengurangan emisi karbon hingga 497.319 Ton CO2eq dengan 132 program yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Perkuat Komitmen Menuju Net Zero Emission, PHE juga telah menandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil yang akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS/CCUS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) dengan potensi untuk menyimpan CO2 domestik dan internasional melalui Asri Basin Project CCS Hub yang berada di Wilayah Kerja PHE OSES,’’ tambah Chalid.
Seluruh capaian ini tidak terlepas dari kerja keras lebih dari 14.000 Perwira (sebutan pekerja Pertamina) dan didukung oleh implementasi teknologi digital mutakhir. Pengembangan solusi data analytic yang terintegrasi, standard, inovatif dan agile untuk membantu keputusan strategis bisnis, program penguatan infrastruktur pusat data & disaster recovery center yang terintegrasi serta pertahanan keamanan informasi dengan tata kelola keamanan informasi dan Security Operation Center demi menjaga keberlangsungan bisnis PHE juga terus dijalankan.
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG. Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.
PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance.