Tuesday , April 1 2025

Medco Energi Umumkan Kinerja Keuangan 2024, Begini Hasilnya

JAKARTA – Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan kinerja keuangan tahun 2024 yang telah diaudit.

Roberto Lorato, CEO, dalam rilisnya Sabtu (28/3) mengungkapkan bahwa Tahun 2024 kembali merupakan tahun yang kuat bagi MedcoEnergi. Kami melampaui target produksi minyak & gas, penjualan ketenagalistrikan, efisiensi biaya, serta belanja modal, sekaligus mencatatkan kinerja keuangan yang solid dan pertumbuhan laba bersih, arus kas dan EBITDA.

Perseroan juga mempercepat pelunasan utang dan meningkatkan dividen sebesar 16% kepada pemegang saham.

” Ikhtisar Keuangan

  • Laba Bersih mencapai USD367 juta, meningkat dibandingkan 2023 didorong oleh kinerja dari PT Amman Mineral Internasional Tbk dan kontribusi EBITDA satu tahun penuh dari Blok 60 Oman.
  • Rata-rata harga realisasi minyak & gas, stabil sekitar USD78/bbl dan USD7/mmbtu.
  • Total belanja modal sebesar USD438 juta, sesuai dengan panduan perusahaan.

Belanja modal minyak & gas mencapai AS$369 juta, dialokasikan untuk program pengeboran di Oman, pembangunan fasilitas baru di West Belut-Natuna, program pengeboran dan optimasi fasilitas di Corridor, serta pengembangan Meliwis-3 di Jawa Timur.

  • Rasio utang bersih terhadap EBITDA untuk Restricted Group membaik menjadi 1,8x pada akhir 2024, didorong oleh pelunasan utang dan peningkatan kas dari operasional.
  • Total dividen sekitar AS$70 juta telah dibayarkan pada 2024, Perseroan akan mengusulkan dividen final tahun 2024 pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Juni 2025.
  • Fitch dan S&P meningkatkan peringkat kredit Perseroan menjadi BB-, sementara Moody’s meningkatkan outlook dari stabil menjadi positif, sedangkan Pefindo menegaskan kembali peringkat idAA-.
  • Peringkat ESG MSCI juga meningkat menjadi AA, menempatkan perusahaan dalam kategori “Leaders”. Ikhtisar Operasional Minyak & Gas
  • Produksi Minyak & Gas mencapai 152 mboepd, melebihi panduan, didorong oleh peningkatan penyaluran gas dari aset Sumatra Selatan dan Corridor. Biaya produksi tetap stabil di ASD8,2 per boe.
  • Pengiriman gas pertama West Belut, South Natuna Sea Block B telah dilakukan berdasarkan kontrak GSA-3 yang baru, disertai dengan produksi gas dari sumur-sumur baru di PSC Corridor dan Madura Offshore.
  • Penemuan eksplorasi dilakukan di PSC Rimau (sumur West Kalabau-1) dan di lapangan ABB Oman Blok 60.
  • Pemerintah Thailand menyetujui perpanjangan lisensi Bualuang hingga 2035. • POD Tahap II dan perpanjangan PSC Bangkanai telah diajukan ke SKK Migas untuk mengembangkan 450 Bcf sumber daya gas untuk pasar domestik. Ketenagalistikan
  • Penjualan listrik mencapai 4.108 GWh, di atas panduan, dengan 20% berasal dari sumber energi terbarukan.

Cek juga

Perkuat Operasional dan Optimalisasi Keuangan, PGN Catat Kinerja Positif 2024

Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperkuat operasional dengan mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur …