Friday , August 15 2025

PHE Ungkap Strategi Sukses Mengawal Transformasi di Industri Hulu Migas

Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menegaskan bahwa kepemimpinan yang visioner dan komunikasi yang efektif merupakan fondasi keberhasilan transformasi perusahaan. Pesan ini disampaikan Direktur Manajemen Risiko PHE, Whisnu Bahriansyah, dalam forum “Leading the Shift: Menyoroti Peran Pemimpin sebagai Penggerak Utama Transformasi” yang digelar Dwi Soetjipto Research Center (DSRC) di WTC 1 Jakarta, Rabu (13/8).

Whisnu mengungkapkan, PHE yang berdiri pada 2007 telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan hulu migas terbesar di Indonesia. Saat ini, PHE mengelola sekitar 24% wilayah kerja migas nasional dan berkontribusi terhadap 69% produksi minyak Indonesia. Transformasi yang dilakukan sejak skala kecil hingga menjadi pemimpin industri ini, menurutnya, tak lepas dari keberanian untuk keluar dari comfort zone.

“Transformasi harus dimulai, bukan hanya dibicarakan. Tantangan utamanya adalah membawa seluruh insan perusahaan keluar dari zona nyaman dan menjaga momentum perubahan,” ujar Whisnu. Ia menambahkan, komunikasi adalah instrumen utama untuk memastikan transformasi berjalan efektif dan mendapat dukungan dari seluruh pihak.

Whisnu juga menyoroti keberhasilan PHE mengawal proyek strategis nasional Jambaran Tiung Biru (JTB). Meski menghadapi pandemi COVID-19, proyek tersebut mampu mencapai full production pada 2024 dengan kapasitas produksi gas mencapai 193 juta kaki kubik per hari yang melebihi target awal.

Selain faktor internal, Whisnu mengingatkan bahwa PHE juga harus tanggap terhadap tantangan eksternal, mulai dari regulasi, dinamika pasar energi, hingga perkembangan teknologi. “Pendekatannya adalah memahami kepentingan pihak eksternal, menyampaikan kepentingan perusahaan secara terbuka, dan mencari titik temu agar solusi yang dihasilkan bersifat win-win,” jelasnya.

Melalui berbagai strategi tersebut, PHE terus berupaya memperkuat posisinya sebagai penggerak utama industri hulu migas nasional, sekaligus mendukung ketahanan energi Indonesia di tengah perubahan dan tantangan global.

PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016. PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance.

Cek juga

Dampak Pasokan Gas PGN Terbatas, Pengaturan Pemakaian Pelanggan Dilakukan

Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyampaikan bahwa saat ini terjadi kondisi penurunan …