JAKARTA, Fokusenergi.com — Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Prima Energy
Northwest Natuna Pte. Ltd. (PENN) telah melaksanakan koordinasi dengan SKK Migas untuk mendiskusikan rencana dan langkah strategis pengembangan lapangan setelah mendapatkan persetujuan Plan of Development (POD) I Revisi Lapangan Minyak AndeAnde Lumut (AAL) di Wilayah Kerja Northwest Natuna pada Maret 2024. Koordinasi ini dilakukan seiring dengan potensi produksi minyak yang besar di Lapangan AAL, yaitu sekitar 20.000 barel per hari, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan
terhadap pencapaian target produksi minyak nasional.
Proyek fasilitas produksi Lapangan AAL pada tahap awal meliputi Central Production Platform (CPP) dan pengadaan sewa Floating, Storage, and Offloading (FSO). Fasiltas CPP saat beroperasi akan mencakup topside yang memiliki berat operasional sekitar 4.200 ton yang ditempatkan di atas jaket seberat 2.400 ton (dry lift weight) pada kedalaman air
75 meter di perairan laut Natuna Barat. Sedangkan untuk FSO tersebut, akan memiliki kapasitas penyimpanan sekitar 600.000 barel minyak mentah untuk menampung seluruh produksi, serta dihubungkan dengan CPP melalui sebuah Personnel Transfer Bridge (PTB).
Lapangan Minyak AAL memiliki karakteristik reservoir yang unconsolidated sand dan heavy oil, sehingga tahap pengembangan awal akan melakukan pengeboran sebanyak 7 (tujuh) sumur produksi horizontal dari lapisan pasir Oligocene Upper Gabus G dan K. Target pemenuhan minimum kandungan lokal (TKDN) sebesar 52,4%.
CEO Prima Energy Northwest Natuna, Pieters Utomo, menegaskan bahwa PENN akan segera memulai tahap Front End Engineering Design (FEED) setelah penunjukkan kontraktor, dimana proses penunjukkan kontraktor yang memenangkan tender tersebut telah melalui proses yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setelah kegiatan FEED selesai, keputusan Final Investment Decision (FID) akan segera diambil oleh PENN, sehingga proyek fasilitas produksi pengembangan Lapangan Minyak AAL dapat segera dikerjakan untuk memenuhi target produksi nasional.
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro
mengatakan bahwa proyek pengembangan offshore Lapangan AAL sangat strategis bagi upaya mendorong ketahanan energi nasional. “Lapangan ini akan menghasilkan minyak dalam jumlah yang signifikan yaitu 20.000 barel minyak per hari sebagai langkah nyata SKK Migas dan PENN dalam mendorong peningkatan produksi minyak”, tutur Hudi.
Proyek Lapangan Ande Ande Lumut terus berprogres dengan baik, dan kami terus
melakukan monitoring dan pengawasan agar bisa onstream sesuai waktu yang telah ditetapkan”, imbuh Hudi.