JAKARTA – Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina yang merupakan pengelola hulu migas di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi dan Papua menutup tahun 2022 dengan kinerja mengembirakan, yakni mencatatkan operasional produksi minyak bumi sebesar 93,3 ribu barel minyak per hari (MBOPD) atau setara dengan 102% dari target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan lifting minyak sebesar 93,3 MBOPD.
Sementara itu, produksi gas mencapai 473,1 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dimana gas sales mencapai 348,9 MMSCFD. “Capaian kinerja tahun 2022 cukup menggembirakan meskipun kami menghadapi tantangan besar dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional Jambaran Tiung Biru (JTB). Alhamdulillah, JTB berhasil mengalirkan gas perdana (Gas on Stream) di September 2022 yang kami yakini akan mendukung kinerja Regional Indonesia Timur mendatang, memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan energi nasional dan mewujudkan multiplier effect untuk menggerakkan perekonomian lokal,” kata Endro Hartanto, Direktur Regional Indonesia Timur.
Endro menambahkan Regional Indonesia Timur berupaya menjaga kinerja dengan melakukan pengeboran sumur eksplorasi yakni Kolibri KOL-001 yang kini dikelola PEP Sukowati Field, sumur eksplorasi Kembo (KMO-001) dan Markisa (MKS-001) yang dikelola PEP Papua Field juga berhasil mendapatkan temuan hidrokarbon.
Selain itu, strategi perusahaan lainnya adalah dengan melakukan pengeboran empat sumur pengembangan dan tujuh sumur workover. Realisasi cadangan 1P untuk minyak dan gas sebesar 144.6 MMBOE atau sebesar 141% dari target.
Kinerja HSSE Tahun 2022 mencatatkan realisasi Total Recordable Incident Rate (TRIR) sebesar 0,03 jauh di bawah threshold 0,10 yang menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga keselamatan kerja di lingkungan perusahaan.
Regional Indonesia Timur selalu memastikan upaya peningkatan cadangan melalui kegiatan eksplorasi dan kegiatan produksi minyak dan gas bumi sejalan dengan komitmen Enviroment, Social dan Governance (ESG). Berbagai program disusun antara lain program dekarbonisasi dengan pengembangan penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dilapangan Sukowati yang saat ini sedang tahap studi yang dilanjutkan ke tahap pengembangan. Selain itu dilakukan pula kegiatan penghijauan yang mampu mendukung penyerapan karbon, dan program keanekaragaman sebagai program lingkungan.
Di bidang sosial, perusahaan memastikan aktivitas eksplorasi yang dilakukan tidak mengganggu kepentingan masyarakat adat setempat, melakukan kegiatan pemberdayaan di bidang ekonomi dan pendidikan dan menjadi solusi terhadap pemecahan masalah sosial. Sedangkan dari sisi Governance, Regional Indonesia Timur memastikan operasi perusahaan mengikuti setiap aturan yang berlaku dan terus melakukan upaya perbaikan berkelanjutan, salah satunya adalah penerapan dan sertifikasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
Pada 2022, perusahaan di bawah pengelolaan Regional Indonesia Timur mendapatkan sebanyak satu PROPER Emas, empat PROPER Hijau dan satu PROPER Biru. Capaian ini mencerminkan tingkat kepatuhan terhadap Regulasi Pemerintah dan komitmen menjaga keberlanjutan lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan.
Regional Indonesia Timur juga berhasil mendapatkan Apresiasi dari Kementrian ESDM berupa empat Penghargaan Soebroto Award bidang Efisiensi Energi serta tiga Penghargaan Bidang Keselamatan yaitu satu Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha I dan dua Patra Nirbhaya Karya Madya melalui lapangan lapangannya.
Tentang Regional Indonesia Timur
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore. Selain itu, terdapat 1 aset downstream yaitu Donggi Senoro LNG. Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai).