Thursday , August 28 2025

Hari ini ! Tahap FEED Proyek LNG Abadi, Blok Masela Diresmikan

Jakarta – INPEX CORPORATION (INPEX), melalui anak perusahaannya INPEX Masela, Ltd. (INPEX Masela) sebagai operator dan mewakili para mitra Joint Venture yaitu PT Pertamina Hulu Energi
Masela (PHE Masela) dan PETRONAS Masela Sdn. Bhd. (PETRONAS Masela), menyelenggarakan acara peresmian dimulainya tahap Front-End Engineering and Design (FEED) untuk Proyek LNG Abadi, Blok Masela di Indonesia.

Acara peresmian yang berlangsung di Hotel Mulia Jakarta ini menandai dimulainya pelaksanaan FEED
setelah penunjukan para kontraktor untuk mengerjakan empat paket utama FEED yaitu: (1) Subsea Umbilicals, Risers and Flowlines (SURF), (2) Gas Export Pipeline (GEP), (3) Floating Production Storage
and Offloading (FPSO), dan (4) Onshore Liquefied Natural Gas (OLNG) Plant. Acara ini diresmikan oleh Wakil Menteri Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, dan didampingi oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Djoko
Siswanto.

Tahap ini merupakan merupakan tonggak strategis dalam perjalanan proyek LNG Abadi menuju realisasi, sekaligus memperkuat komitmen INPEX dan para mitra dalam mendukung target nasional
Indonesia untuk mencapai swasembada energi dan transisi menuju energi bersih. Dalam tahap ini, INPEX akan mengoptimalkan desain, mengurangi resiko teknis, dan meningkatkan kepastian biaya serta jadwal yang tentunya penting demi memastikan fase EPC yang berkualitas tinggi.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung dalam sambutannya menyampaikan bahwa tahap FEED untuk proyek ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan Proyek Lapangan Abadi di Blok Masela. ”Proyek ini bukan hanya proyek migas biasa, tetapi salah satu pilar ketahanan energi serta motor penggerak pembangunan nasional dan daerah,” ujar dia dalam acara peresmian dimulainya tahap Front-End Engineering and Design (FEED) untuk Proyek LNG Abadi, Blok Masela di Indonesia, Kamis (28/8), di Jakarta.

Yuliot menekankan pemerintah menaruh harapan besar agar proyek ini berjalan sesuai jadwal dan memberi
manfaat maksimal bagi bangsa. Hal ini sejalan dengan salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto
yaitu swasembada energi, proyek ini harus menjadi bagian dari strategi besar bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri.
”Maka dari itu, yang paling pertama, saya ingin menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan proyek ini melalui dukungan fleksibilitas dalam peraturan pengadaan serta dukungan percepatan seluruh perizinan terkait secara tepat waktu untuk berbagai kegiatan pada fase FEED dan EPC,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto menyatakan proyek Lapangan Gas Abadi menempati posisi istimewa di antara proyek-proyek migas yang tengah dikembangkan. Seperti
diketahui, lapangan ini memiliki cadangan gas sekitar 18,54 TCF. Setelah beroperasi penuh, kapasitas produksinya akan mencapai 9,5 MTPA LNG, 150 MMSCFD gas pipa, serta sekitar 35.000 BOPD kondensat.
”Dengan cadangan dan kapasitas sebesar ini, Proyek Abadi diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan
energi nasional, tetapi juga menciptakan multiplier effect yang signifikan dengan menjadi lokomotif penggerak ekonomi nasional maupun daerah, melalui pemanfaatan sumber daya yang ada di kawasan proyek dan sekitarnya,” ujar Djoko.

Presiden dan CEO INPEX Corporation, Takayuki Ueda dalam sambutannya menyampaikan, “Kami
sangat antusias memasuki tahap FEED untuk Proyek LNG Abadi, yang merupakan pencapaian penting dalam sejarah proyek ini. Proyek Abadi LNG akan memberikan nilai yang besar bagi Indonesia. Proyek ini
akan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia tidak hanya dengan meningkatkan ketahanan energi dan ketersediaan pasokan, tetapi juga dengan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja selama 30 tahun. Proyek ini juga akan menjadi proyek LNG pertama di Indonesia yang
menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) sejak awal. CCS akan membantu mendorong upaya dekarbonisasi Indonesia sambil tetap menyediakan energi bagi negara.”

Sejalan dengan pelaksanaan FEED, INPEX juga mempercepat kegiatan pemasaran dan pembiayaan untuk menuju FID serta menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan dan bank internasional untuk mendapatkan pembiayaan yang kompetitif.
Lebih dari itu, INPEX juga memperkuat keterlibatan dengan masyarakat lokal, termasuk Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar sangat penting untuk kesuksesan proyek. Rencana pelatihan vokasi untuk masyarakat lokal akan dipersiapkan guna mendukung kebutuhan
tenaga kerja terlatih untuk Proyek LNG Abadi. Beberapa pekerjaan persiapan lokasi akan segera dimulai setelah memperoleh persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan dan AMDAL.

Proyek ini sejalan dengan arah strategisINPEX Vision 2035, yang menargetkan ekspansi bisnis gas alam
dan LNG serta pengurangan emisi gas rumah kaca. INPEX percaya bahwa proyek ini akan memperkuat ketahanan energi di Indonesia dan Jepang, serta juga memberikan kontribusi signifikan terhadap
pembangunan ekonomi di kawasan timur Indonesia. Selain itu juga untuk mendukung pencapaian target
nasional Indonesia untuk mencapai net zero emission CO2 pada tahun 2060.
”Saya menyampaikan apresiasi yang tulus kepada Pemerintah Indonesia, SKK Migas, Pertamina, PETRONAS, dan seluruh pemangku kepentingan atas bimbingan dan kemitraan yang telah diberikan
selama ini. Kami tidak akan dapat mencapai tonggak penting ini tanpa adanya dukungan dan sinergi yang
baik. INPEX menegaskan kembali komitmen kuatnya terhadap proyek ini dan terhadap keberhasilan pelaksanaan fase FEED. Dengan dukungan yang berkelanjutan, kami akan secara konsisten
melaksanakan FEED, persiapan lokasi, serta mempercepat kesiapan pemasaran dan pembiayaan untuk bergerak menuju Final Investment Decision (FID), dan seterusnya,” tutup Takayuki Ueda.

Volume produksi LNG tahunan dari proyek Abadi diperkirakan mencapai 9,5 juta ton, setara dengan lebih dari 10 persen impor LNG tahunan Jepang. Proyek ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memperkuat ketahanan energi di Indonesia, Jepang, dan negara Asia lainnya, serta menyediakan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang. Hal ini didukung oleh karakteristik lapangan gas yang unggul dan
cadangan yang melimpah, sehingga memungkinkan pengembangan secara efisien, serta adanya komponen CCS (Carbon Capture and Storage) dari proyek ini. INPEX berkomitmen untuk memperkuat bisnisnya di Indonesia dan akan terus aktif dalam mendukung upaya tersebut.

Cek juga

Pencapaian Luar Biasa, Sumur Baru PHE ONWJ Produksi 2.635 Barel Minyak

JAKARTA – Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) laporkan keberhasilan luar biasa, …