Saturday , November 23 2024

Triwulan III 2023 SKK Migas Nambah Cadangan 543,67 MMBOE

JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimis penambahan cadangan migas di tahun 2023 akan melampaui target. Keyakinan tersebut didasari atas capaian penambahan cadangan migas sampai triwulan ketiga 2023 yang sudah mencapai 543,67 million barrels of oil equivalent (MMBOE), sekaligus menunjukkan rasio penggantian cadangan migas atau reserves replacement ratio (RRR) sudah mencapai 84,6% dari target 100% hingga akhir tahun 2023.

Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara menyampaikan bahwa penambahan cadangan sebesar 543,67 MMBOE berasal dari persetujuan 23 pengajuan Plan of Development (POD) dan sejenisnya dengan komitmen investasi yang diperoleh dari persetujuan 23 POD dan sejenisnya mencapai sekitar US$ 9,82 miliar atau setara dengan Rp 147,3 triliun. Secara keseluruhan, Benny menyampaikan pengajuan POD dan sejenisnya di 2023 mencapai 48 usulan dengan potensi keseluruhan penambahan cadangan migas mencapai sekitar 960 MMBOE

Benny menjelaskan bahwa dari 48 usulan POD dan sejenisnya, sebanyak 6 diantaranya membutuhkan insentif agar ekonomis dengan potensi penambahan cadangan migas mencapai sekitar 366,81 MMBOE. Sedangkan POD dan sejenisnya yang tidak membutuhkan insentif, memiliki potensi penambahan cadangan mencapai sekitar 593,79 MMBOE. “Kami saat ini sedang mendiskusikan insentif-insentif yang dapat diberikan sehingga lapangan tersebut menjadi ekonomis dan potensi sebesar 366,81 MMBOE dapat di unclock dan diproduksi dimasa yang akan datang. Memperhatikan dukungan Pemerintah untuk industri hulu migas, kami optimis pembahasan insentif tersebut akan mendapatkan hasil yang positif”, terang Benny.

“Hingga saat ini, kami memproyeksikan pencapaian RRR di tahun 2023 bisa mencapai sekitar 149,5%, sehingga di tahun 2023 akan menjadi 6 (enam) tahun berturut-turut RRR capaiannya bisa diatas 100%. Secara rata-rata dari tahun 2018 hingga 2023 diperkirakan capaian RRR secara rata-rata adalah sekitar 163% yang menunjukkan SKK Migas berhasil meningkatkan RRR sekitar 63% lebih tinggi dari target”, terang Benny.

Berdasarkan data SKK Migas, pencapaian RRR dalam rentang tahun 2013 sampai 2017 sekitar 64% dengan rincian RRR 2013 sebesar 74%, tahun 2014 sebesar 67%, tahun 2015 sebesar 60%, tahun 2016 sebesar 64% dan 2017 sebesar 55%. Sejak transformasi SKK Migas dilakukan di tahun 2019, maka hingga saat ini capaian RRR diatas 100%. Hal ini menunjukkan transformasi hulu migas yang telah dituangkan dalam Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0 telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan daya saing industri hulu migas nasional.

Giant Discovery Geng North Dorong Peningkatan Investasi Hulu Migas
Penemuan cadangan migas di Geng North dengan perkiraan awal discovered resources sebesar +/- 609 MMBOE (recoverable) tidak hanya tercatat sebagai penemuan terbesar ke-3 di dunia di tahun 2023. Penemuan tersebut juga akan meningkatkan rating investasi hulu migas di Indonesia serta daya tarik investor. Benny menyampaikan bahwa sebelum penemuan Geng North penilaian rating investor attractiveness yang diterbitkan oleh HIS Markit, posisi Indonesia telah meningkat dari 5,27 menjadi 5,4 di kuartal 1 2023. Oleh karenanya, Benny optimis rating investor attractiveness Indonesia akan meningkat lagi dan tentu saja akan mengerek peringkat Indonesia yang lebih baik dibandingkan saat ini yang masih berada di peringkat 9 di Asia Pasifik.

“Terkait penemuan Geng North, Wood Mackenzie pada publikasi di bulan Oktober 2023 telah menempatkan kembali Indonesia sebagai negara dengan potensi eksplorasi yang menjanjikan. Oleh karenanya, kami optimis kedepannya investasi eksplorasi akan semakin masif dan agresif”, ujar Benny.

SKK Migas telah mendorong ENI untuk dapat segera memproduksi temuan Geng North. Benny menyampaikan sedang melakukan koordinasi dengan ENI untuk upaya-upaya percepatan POD. Percepatan produksi Geng North akan mendorong optimisme industri hulu migas yang lebih tinggi dan meningkatkan daya saing hulu migas nasional agar tetap kompetitif. Benny menambahkan penemuan giant discovery gas tersebut akan didorong untuk segera dapat di produksi sehingga dapat meningkatkan pasokan gas untuk mendukung pembangunan, termasuk hilirisasi gas yang saat ini tengah didorong oleh Pemerintah. Hal ini didukung pula dengan infrastruktur gas yang sudah tersedia di Kalimantan Timur sehingga diharapkan dapat dikembangkan dengan cepat dan efisien.

Cek juga

Dukung Keberlanjutan Energi, PT Pertamina EP Berpartisipasi di ADIPEC 2024

JAKARTA, Fokusenergi.com – PT Pertamina EP selaku Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, menjadi salah satu …