JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata yang berkapasitas 192 Megawatt Peak (MWp) milik PLN Nusantara Power diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Kamis (9/11) lalu. PLTS Terapung yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat ini merupakan PLTS Terapung dengan kapasitas terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia.
“Hari ini merupakan hari yang bersejarah karena mimpi besar kita untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana. Indonesia berhasil membangun PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara dan nomor 3 di dunia,” ujar Presiden.
Presiden mengatakan saat ini pertumbuhan pembangkit energi bersih di Indonesia semakin baik. Di Jawa Barat sudah memiliki PLTA dengan kapasitas hingga 1.000 MW. Dengan beroperasinya PLTS Terapung Cirata 192 MWp semakin menambah kapasitas terpasang pembangkit energi bersih.
“Ke depan, kalau dimaksimalkan bisa menambah kurang lebih 1.000 Megawatt peak. Saya gembira dan bangga melihat PLTS Terapung di Cirata ini telah selesai, ini hasil kerja sama Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, bersama PLN dan kolaborasi dengan kekuatan dunia yaitu Masdar dari Uni Emirat Arab (UEA),” tegas Presiden.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah menyampaikan bahwa proyek ini merupakan komitmen perusahaan sebagai subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara sekaligus kontribusi Indonesia dalam mewujudkan Net Zero Emission pada tahun 2060.
“Peresmian PLTS Terapung Cirata ini menjadi etalase Indonesia dalam kontribusi menghijaukan bumi pertiwi sekaligus menjadi bagian dari aksi dalam Net Zero Emission di tahun 2060”, terang Ruly.
Pembangkit listrik ramah lingkungan ini merupakan buah kerja sama investasi anak perusahaan PLN Nusantara Power, PLN Nusantara Renewables (PLN NR) dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UAE) Masdar. Kepemilikan PLN NR sebesar 51% dengan sisa 49% dimiliki oleh Masdar.
“Selain dapat melistriki hingga 50.000 rumah yang didalamnya adalah Usaha Kecil Menengah (UMK), PLTS Terapung Cirata juga memiliki tingkat kesulitan tinggi mengingat dalamnya waduk Cirata mencapai 100 meter. Sebagai perbadingan di PLTS Terapung lain di dunia, kedalaman danaunya hanya berkisar puluhan meter saja”, tambah Ruly.
Proyek strategis nasional (PSN) ini memanfaatkan 4 persen area Waduk Cirata atau sekitar 200 hektare. Terdiri dari 13 pulau yang berisi 340 ribu solar panel, mampu melistriki lebih dari 50 ribu rumah. PLTS Terapung Cirata mampu memproduksi energi bersih sebesar 245 gigawatt hour (GWh) per tahun dan mereduksi 214 ribu ton CO2 per tahun.