SERPONG – Pengurus RW 10 cluster Anthea BSD, Kelurahan Lengkong Gudang Serpong mengadakan pelatihan pemadaman kebakaran bagi para petugas keamanan dan juga warga. Pelatihan diadakan di area cluster pad Sabtu 16 Desember 2023. Pelatihan ini merupakan yang pertama dilakukan di cluster tersebut. Hadir Ketua RW, Ketua RT, warga dan petugas keamanan.
Ketua RW 10 cluster Anthea Bambang Dwiyanto mengatakan tujuan pelatihan adalah memberikan bekal bagi para petugas keamanan dengan pengetahuan dan ketrampilan praktis tentang àpi, bahaya dan cara memadamkan api yang benar. “Dengan demikian para petugas keamanan yang sehari-hari selama 24 jam menjaga warga bisa terampil membantu penanganan bahaya kebakaran, baik yang bersumber dari kompor dan tabung gas maupun penyebab lain” lanjut Bambang.
Dua instruktur dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kota Tangerang Selatan ,Ma’mun dan Syamlani diundang untuk memberikan bekal teori dan latihan praktek pemadam kebakaran. Materi yang diberikan adalah segitiga api, pemadaman api dengan alat tradisional, pemadaman api dengan alat pemadam api ringan (APAR) dan pemadaman praktis kebakaran kompor dan tabung gas.
Yang tergolong APAR adalah tabung pemadam yang beratnya 0.5 kilogram sampai 16 kg. Isi atau kandungan tabung APAR diantaranya dry chemical powder atau tepung kimia kering. Sedangkan alat pemadam tradisional bisa menggunakan karung goni basah, handuk, sprei, bed cover dan lainnya.
Penyebab kebakaran bermacam-macam. Karena kelalaian manusia seperti tidak secara rutin mengontrol perlengkapan pemadam kebakaran, karena penyalaan sendiri misal dari timbunan sampah dan juga faktor alam.
“Tiga unsur api adalah panas, oksigen dan bahan bakar. Karena itu untuk memadamkan api kita putus keberadaan unsur api tersebut. Memadamkan api dengan alat pemadam trandisional, APAR atau alat pemadam lain adalah dengan cara memutus unsur api tersebut sehingga api bisa dipadamkan” kata Ma’mun.
Untuk kebakaran tabung gas, lanjut Ma’mun, umumnya disebabkan beberapa faktor diataranya : terjadi kebocoran pada regulator, kebocoran pada tabung gas, kebocoran pada selang gas, sementara isi gas sudah keluar dan memenuhi sebagian àtau seluruh bagian ruangan dan isi gas sudah terakumulasi pada ruangan tersebut dan minimnya ventilasi udara. “Kebakaran atau ledakan gas dipicu adanya sumber api, bisa dari korek api, arus pendek/konsleting listrik dan lain-lain sehingga dpt memantik terjadinya kebakaran atau ledakan gas” katanya.
Setelah mendapatkan bekal teori yang dirasa cukup dilanjutkan dengan praktek pemadaman baik menggunakan alat pemadam trandisional berupa karung goni basah dan APAR. Petugas keamanan dan warga antusias mengikuti pelatihan yang dirasakan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
”Alhamdulillah kita menjadi tahu ilmu tentang bahaya api, unsur api dan cara memadamkan api. Ini menjadi bekal bagi saya yang sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan untuk pekerjaan saya” kata petugas keamanan, Ansori.