BATULICIN – PT PLN (Persero) bersama Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Unit Layanan Pelanggan (ULP) Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu. Peresmian SPKLU berkapasitas 22 kW ini merupakan wujud sinergi kedua belah pihak dalam mereduksi emisi karbon di sektor transportasi selaras dengan agenda transisi energi di tanah air.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu, Eryanto Rais, Siti Nurbaya, dalam sambutannya mengungkapkan ucapan terima kasihnya kepada pihak PLN.
“Atas nama Pemerintah Daerah, kami menyambut baik dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PT PLN (Persero) atas upayanya dalam menyediakan pasokan listrik dan infrastruktur kelistrikan terbaik bagi masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu. Untuk itu, saya berharap dengan adanya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum ini dapat memudahkan kegiatan dan kebutuhan masyarakat, sehingga nantinya, dapat tercapainya cita cita bersama, mewujudkan Tanah Bumbu Maju, Mandiri, Religius dan Demokratis.” jelas Eryanto Rais pada Rabu (3/7).
Di kesempatan lain, Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Agus Tri Suardi menyampaikan untuk wilayah Kalimantan Selatan dan sekitarnya PLN telah membangun sebanyak 22 SPKLU yang dapat beroperasi selama 24 jam nonstop. Agus Tri menegaskan PLN akan terus membangun SPKLU khususnya di lokasi yang mudah dijangkau masyarakat.
“Kami akan terus menambah SPKLU khususnya pada tempat-tempat umum yang mudah diakses masyarakat, seperti mall, restoran, hingga tempat parkir umum,” ujar Agus Tri.
Guna memudahkan masyarakat dalam menggunakan kendaraan listrik, PLN kata Agus Tri juga telah menyediakan EV Digital Services (EVDS) di Super App PLN Mobile yang bisa sangat mudah diakses masyarakat lewat gawai pribadi.
Sementara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kotabaru, Anas Febrian, menyampaikan sebagai salah satu BUMN yang diberikan mandat untuk mengawal transisi energi di Indonesia, PLN terus berupaya menjalankan aksi nyata untuk mewujudkan Indonesia bebas emisi karbon di tahun 2060. Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur EV secara masif yang secara perhitungan dapat berkontribusi penurunan emisi yang bersumber dari kendaraan hingga 56 persen.
”Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,2 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,2 kWh listrik emisinya setara 1,02 kg CO2e, sehingga dengan menggunakan kendaraan listrik masyarakat sudah turut berkontribusi untuk mengurangi emisi hingga 56 persen,” ujar Anas Febrian.
SPKLU di PLN ULP Batulicin menggunakan fitur teknologi Medium Charging 22 KW yang mampu mencharge mobil Listrik dari baterai 20% sampai 100% hanya dalam waktu 3-4 Jam. Dengan diresmikannya SPKLU ini, PLN berharap dapat semakin memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Terutama bagi pengguna mobil listrik, agar dalam melakukan pengisian baterai bisa lebih mudah.