Thursday , October 31 2024

Jelang Nyepi, Subholding Gas Pastikan Kehandalan Penyaluran Gaslink di Pulau Bali

Jakarta – Subholding Gas Pertamina, melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia (“Gagas”) memastikan kehandalan pasokan gas bumi senantiasa tersedia sepanjang rangkaian pelaksanaan Hari Raya Nyepi 2024 di Pulau Dewata, Bali.

Gagas melakukan penyaluran gas bumi di Bali pertama kali sejak awal tahun 2023 melalui Gaslink yaitu penyaluran gas bumi dengan menggunakan moda transportasi Compressed Natural Gas (“CNG”) yang didatangkan dari wilayah Jawa Timur. Dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas di Jawa Timur, Gas Bumi yang telah terkompresi dimasukkan ke dalam truk khusus pembawa gas atau biasa dikenal sebagai Gas Transport Module (“GTM”) selanjutnya akan menempuh perjalanan darat dan laut sejauh lebih dari 450 km untuk menuju Denpasar. Setelah sampai di Denpasar, GTM akan melakukan pemenuhan penyediaan gas untuk pelanggan-pelanggan di sektor industri dan komersial di Bali seperti hotel, restoran hingga beach club.

Pada kondisi normal, proses pengiriman Gaslink ke Bali akan dilakukan setiap 2-3 hari sekali dan pengisian storage Gaslink di Pelanggan setiap hari. Namun untuk mengantisipasi penutupan pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang sehubungan dengan pelaksanaan Hari Raya Nyepi, maka pengiriman akan dimaksimalkan sehingga GTM dapat tetap menyuplai pasokan gas ke lokasi pelanggan sebelum prosesi Nyepi dimulai pada Senin, 11 Maret 2034.

Muhammad Hardiansyah, Direktur Utama Gagas, memastikan kecukupan pasokan gas bumi yang ada di lokasi pelanggan di Bali selama pelaksanaan Nyepi. “Untuk memenuhi kebutuhan gas beberapa pelanggan yang harus tetap beroperasi selama Nyepi seperti hotel, maka Gagas akan memaksimalkan pengisian Gaslink pada hari Minggu sore (10/03/2024). Selanjutnya proses pengisian akan kami lakukan kembali pada Selasa pagi (12/03/2024)”, jelas Hardiansyah.

Kepastian dukungan penyaluran gas selama Nyepi tentunya sangat diharapkan oleh pelanggan, seperti yang diungkapkan I Komang Sutarmika selaku Chief Engineering Platinum Beach Hotel Jimbaran. “Sepanjang nyepi, hotel akan tetap beroperasi seperti biasa, tetapi dengan beberapa batasan-batasan sehingga tidak mengganggu kesakralan prosesi nyepi. Hotel akan tetap melakukan proses memasak dan laundry untuk tamu yang menginap sehingga kami membutuhkan pasokan gas untuk tetap mengalir seperti biasa,” ungkap Komang.

Hardiansyah juga menambahkan, bahwa penyaluran Gaslink di Pulau Bali memiliki tantangan tersendiri terutama karena sumber pasokan gas bumi yang belum tersedia di Pulau Bali. Tetapi sebagai bentuk komitmen optimalisasi penyaluran gas bumi ke berbagai daerah di Indonesia sekaligus untuk mendukung target Pemerintah mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, Gagas akan terus memfokuskan dan mengembangkan penyaluran gas bumi sebagai energi alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk Pulau Bali.

Terlebih pengembangan pasar gas bumi melalui CNG di Pulau Bali juga menunjukkan trend positif. Di akhir tahun 2023, Gagas sudah melayani sekitar 16 pelanggan dengan total penyaluran mencapai 10.950 MMBTU. Selanjutnya, di tahun 2024, Gagas memproyeksikan penyaluran pelanggan gas di Pulau Bali mencapai 45.000 MMBTU.

Cek juga

SP PGN Tegaskan Pekerja Siap Dukung Pemanfaatan Gas Bumi Demi Swasembada Energi

BANDUNG — Hadapi tantangan dan pengelolaan keberlanjutan bisnis PGN, Serikat Pekerja (SP) PGN dalam Rakernas …